Sabtu, 20 Maret 2010

Rumah Tak berujung


Pada hari minggu pagi, aku bersama kakak perempuanku yang bernama Neyla jalan-jalan di sekitar kompleks rumah baru kami. Saat berada di tikungan jalan, kami melihat rumah yang sangat tua,besar dan menyeramkan. kami tertarik untuk melihatnya lebih dekat, saat kami ingin mencoba masuk, ada kucing liar yang berada di depan rumah itu. Kami mulai curiga dan ingin mengetahui apa yang ada di dalam rumah tersebut.
Saat kami hendak masuk, suara klakson mobil membuat kami menghentikan langkah dan setengah terkaget. Akhirnya kak Neyla mengajak ku pulang dam meninggalkan rumah itu. Setelah kami sampai di rumah, kami sarapan pagi bersama ayah dan ibu. rumah kami memang selalu berpindah-pindah karena pekerjaan ayah, namun aku dan kak Neyla mengerti akan keadaan ini dan kami juga sudah terbiasa, sehingga kami mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan, begitu pun juga dengan ibu.
Aku bercerita kepada ibu tentang rumah tua yang berada di tikungan dekat rumah kami, ibu pun hanya mendengarkan sejenak lalu pergi untuk membereskan rumah kembali. Memang menyebalkan situasi seperti ini, ibu dan ayah selalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masin dan tiada hentinya, tapi aku sangat mengerti mereka melakukan ini untuk yang terbaik bagi aku dan kak Neyla.
Aku melamun di tempat duduk dan memandang rumah tua nan besar itu, ayah pun mengagetkan ku...
"kenapa putri? kok melamun? ada masalah ya?" tanya ayah,
"ah, enggak kok yah". Ayah terus memandangku dengan penuh kebingungan.
"kenapa yah? kok ngeliatin putri kayak gitu?", ayah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja lalu membaca koran kembali. Tiba-tiba aku melihan seorang wanita tua masuk ke dalam rumah tua itu dengan membawa keranjang.
"yah, orang yang menempati rumah besar ditikungan itu siapa? apakah seorang nenek tua?" tanyaku kepada ayah,
"ayah juga enggak tau put".
Pada esok hari saat aku hendak berangkat sekolah, aku melihat ada kejanggalan di rumah itu, setiap orang yang datang ke rumah besar itu adalah orang-orng yang berpakaian aneh. Mereka memakai pakaian yang berwarna gelap, kusam dan selalu membawa keranjang. Hari pertamaku sekolah di SMP, aku berkenalan dengan teman-teman, mula-mula aku berkenalan dengan teman sebangku.
Teman sebangku ku bernama Mira, orangnya sangat ramah dan baik sekali kepadaku walaupun aku adalah murid baru. Ia tidak pernah membeda-bedakan teman.
"mir, dimana rumahmu?" tanyaku.
"oh, rumah ku berada di jalan cendrawasih".
"ha? berarti kamu se-kompleks dengan aku dong?" balasku.
"wah.. berarti kita tetangga ya?". :)
Dek, kakak nanti ada kerja kelompok, kamu di rumah sendiri enggak papa kan ?
"enggak papa kok kak, udah biasa". sehari-hari nya memang aku kerap di tinggal sendiri di rumah, keluargaku memang sibuk. Aku hanya duduk dan menunggu mereka pulang, namun perasaan aneh yang mendorongku untuk pergi ke rumah tua nan besar itu. Akhirnya aku keluar rumah dan tidak lupa untuk mengunci pintu rumahku.
Saat tiba di depan rumah tua itu aku melangkahkan kakiku untuk masuk ke dalam rumah, tak di sangka hal aneh terjadi. Mula-mula lampu rumah tua itu berkedip-kedip dengan cepat dan perlahan-lahan pintu gerbang rumah itu menutup, aku berusaha memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah. Aku mengetuk pintu, namun hal aneh lagi-lagi terjadi. Pintu rumah itu membuka dengan sendirinya. Aku mulai masuk rumah itu dengan percaya diri, tak kusangka di dalamnya seperti istana megah seperti de cerita-cerita dongeng.
Aku berjalan menyusuri lorong-lorong yang berada di rumah ini, tak ku lihat seorang pun orang yang tinggal disini. Dilihat dari tembok dan perabotan rumahnya terawat dengan baik, bahkan tidak ada debu sedikit pun. Saat aku sudah puas melihat-lihat, aku memutuskan untuk kembali ke rumah. Namun, aku lupa dimana pintu keluarnya. Ku telusuri kembali mana saja jalan yang ku lewati, tetapi sama saja aku tidak melihat pintu keluar.
Lalu, aku merasa bingung, cemas, dan gelisah. keringat dingin pun mulai keluar dari tubuhku. Aku merasa takut, bahkan aku menangis. Tak seorang pun yang mendengarkan ku, aku terus berlari dan berlari untuk mencari dimana pintu keluar. Namun tetap saja aku hanya berputar-putar. Dan aku tinggal di rumah ini selamanya, dengan misteri-misteri yang ada di dalamnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
blog ku. Template Design By: SkinCorner